PROSES
PENGELASAN BUSUR LOGAM GAS
GMAW : Gas Metal Arc Welding
GMAW ialah
salah satu jenis proses pengelasan yang menggunakan busur api listrik sebagai
sumber panas untuk mencairkan logam, menggunakan gas pelindung dan elektrodenya
(solid electrode) sebagai bahan pengisi.
Alat perangkat GMAW yaitu :
1.
Power source
(Power Supply)
2.
Mesin las
(Rectifier)
3.
Koil kawat las
4.
Wire feeding
unit
5.
Tabung arus
6.
Kabel arus
7.
Elektrode (wire
rods’s)
8.
Saluran gas
pelindung
9.
Kabel massa
10. Welding gun (Torak)
11. Base metal (benda kerja).
Prinsip
kerja GMAW,
Yaitu logam induk pengisi terjadi pada busur listrik
diantara logam induk dan electrode las. Untuk melindungi logam las yang cair
dipergunakan gas pelindung (CO2).
Dalam proses ini arus yang digunakan arus searah
dengan polartitas balik yaitu DCRP. Proses GMAW dilakukan secara semi otomatis.
Sifat proses pengelasan GMAW,
Dalam banyak hal proses GMAW sangat menguntungkan,
hal ini disebabkan karena :
1.
Konsentrasi busur uyang tinggi maka busurnya sangat mantap
dan percikannya sedikit sehingga memudahkan pengoperasiannya.
2.
Dapat menggunakan arus yang tinggi sehingga efisiensinya
sangat baik.
3.
Terak las yang
terbentuk cukup banyak.
4.
Ketangguhannnya
dan elastisitas kekedapan udara, ketidak pekaan terhadap retak dan sifat-sifat
lainnya, lebih baik dari pada yang dihasilkan dengan cara pengelasan yang lain.
Semua proses pengelasan yang semi otomatis termasuk
GMAW harus memenuhi persyaratan sbb. :
1.
Power supply hsrus dapat menghasilkan tegangan listrik yang
cukup kuat untuk mendorong arus menyebrangi gas untuk dapat menghasilkan busur
listrik yang cukup untuk mancairkan logam induk dan elektroda las (wire rods)
supaya membentuk deposit las.
2.
Pengisin kawat
las (pengumpan kawat) harus berlangsung terus menerus dengan kecepatan yang
teratur.
3.
Aliran gas pelindung harus halus dan teratur kecepatannya.
4.
Torch (gun =
elektroda holder) harus mampu mengalirkan gas pelindung dan mengalirkan arus
pengelasan.
Pada proses
GMAW jika gas pelindung yang dipakai gas mulia (inert gas) (Argon) maka proses
ini disebut MIG (Metal Inert Gas). Dan dalam proses yang menggunakan gas
pelindung campuran argon 80 % + 20 % CO2 disebut mixture dan juga disebut
proses las MAG yaitu Metal Active Gas.
Pada proses
GMAW lebih baik memakai gas campuran yaitu Argon 50 % dan CO2 50 %, pemakaian
CO2 suka terjadi banyak menghasilkan spatter (bintik-bintik las).
Perbedaan MIG dan MAG
MIG MAG
- Menggunakan
inert gas (Gas Murni) / - Menggunakan gas aktif (CO2)
gas yang non aktif (Argon) atau campuran argon 80 %+20 %
- Dapat digunakan
untuk pengelasan CO2.
a.
Stainless Steel - Dapat digunakan pada semua logam
b.
Aluminium alloy unalloyed & low alloy steel.
c. Copper alloy - CO2 gas yang lebih dingin dan murah.
d. Nickle alloy - Percikan sedikit (80 %+20 % CO2)
disbanding full CO2.
- Argon/CO2
memberikan spatter arc
(Arc yang lebih lembut).
Keuntungan MIG dan MAG
Ø
Pengelasan dapat terus menerus tanpa berhenti produktifitas
tinggi.
Ø
Mengurangi timbulnya gelombang las, deporsi base metal
(benda kerja)
Ø Daya tahan yang lebih baik.
Ø Hasil las baik.
Parameter Mesin Las
WIRE
(KAWAT LAS)
|
AMPER
|
NOZZLE DISTANCE/mm
|
GAS FLOW RATE /minute
|
1.2 mm
1.6 mm
|
100
200
300
300
350
400
|
10 ~ 15
15
20 ~25
20
20
20 ~ 25
|
15 ~ 20
20
20
20
20
20 ~ 25
|
GMAW SHIELDING GAS
MATERIAL
|
G A S
|
MATERIAL THICKNESS
|
Carbon steel 9C/S)
|
95 % Argon + 3.5 % oxigen
90 % argon + 10 % CO2
|
|
Low Alloy
|
98 % argon + 2 % O2
|
|
Aluminium
|
35 % argon + 65 % Helium
100 % argon
25 % argon + 75 % Helium
|
25 ~ 76 mm
0 ~ 25 mm
76 mm keatas
|
Copper Alloy
|
100 % argon
|
UHP = 99.999 %
|
Nickel Alloy
|
Argon + Helium
|
HP = 99.995 %
|
Stainless Steel
|
99 % argon + 1 % O2
98 % argon + 2 % O2
|
WG = 99.995 %
WG
|
Magnesium
|
100 % argon
|
UHP
UHP
|
Titanium
|
100 % argon
|
0 comments:
Post a Comment