MATERI
: TRAINING WELDER
- WPS / PQR
- CACAT-CACAT PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA
- KRITERIA PENERIMAAN HASIL LAS-LASAN
- PENGETAHUAN MESIN LAS
- PENANGANAN KAWAT LAS
- TAHAPAN PENGELASAN TERHADAP
DISTORSI & DETORMASI SERTA
- TIPS PENGELASAN
- SAFETY
- PRAKTEK
- UJIAN TEORI
- UJIAN PRAKTEK
STANDARD
PENERIMAAN HASIL LAS-LASAN BERDASARKAN API 1104
Visual :
- Incomplete Penetration : a. < 1”, b. < 1” dlm 12” L , c. 8 % weld length >
dlm 12” length
- IP karena High-low : a. < 2” , b. < 2” dlm 12” L , c.
- Incomplete Fusion : a. < 1” , b. < 1” dlm 12” L , c. < 8 % weld length
dlm 12” length
- Internal concavity : Min. sama dengan base metal
- Crack : Zero
- Under cutting external + Internal : a. <2” dlm 12” length, b. < 1/6 weld length
Radiography :
- BT for pipe Æ 2” < : Min. dasity sama B.M dimension < ¼”
- IF karena cold lap : a. < 2” , b. 2” dlm 12” L , c. < 8% weld length
- Slag Inclusion : a. ESI < 2”, b. ESI < 2” dlm 12” L , c. width ESI
< 1/16” , d.
ISI < ½” dlm 12”, e. width ISI < 1/8”,
f. ESI+ISI <
8% weld length.
- Porosity : - Individual : a. < 1/8”, b. < 25 % thickness
- Cluster
Porosity : a. Diameter < ½” , b. < ½” dlm 12” ,
c. Individual < 1/16”
- Hollow
bead : a. < ½”, b. < 2” dlm
12” length , c. < 8%
weld length
Accumulation
of Imperfection
a.
Aggregate
length < 2” dlm 12” length
b.
Aggregate
length < 8% weld length
PROSES
PENGELASAN PADA BAJA KARBON
Baja
karbon adalah paduan besi (Fe) dan karbon. Biasanya kadar karbon tidak melebihi
1%, Mn tidak melebihi 1.65%, Cu dan Si masing-masing tidak melebihi 0.60 %.
Baja
karbon (Carbon Steel) dapat dibagi sebagai berikut :
1.
Baja
karbon rendah (Low carbon steel)
2.
Baja
karbon sedang (Medium carbon steel)
3.
Baja
karbon tinggi (High carbon steel)
4.
Baja
lunak.
Semua baja karbon ini (Carbon ssteel) dapat dilas
dengan bermacam-macam proses pengelasan :
ü
Proses
pengelasan SMAW
ü
Proses
pengelasan GTAW
ü
Proses
pengelasan FCAW
ü
Proses
pengelasan GMAW
ü
Proses
pengelasan SAW, dengan menggunakan elektroda yang sesuai pada kadar karbonnya
ataupun elektroda yang tercantum pada WPS (Welding Procedure specification).
Retak
las yang mungkin terjadi pada baja karbon dengan pelat/pipa yang tebal dapat
dihindari dengan pemanasan mula (preheating). Dan makin tinggi tebal pelat dan
makin besar tegangan penahan, suhu pemanasan mula makin tinggi.
Semua
baja karbon ini (Carbon Steel) termasuk material Pre. 1. Dan di dalam proses
pengelasan pemakaian kawat las (Electrode) harus sesuai dengan jenis
materialnya beserta kadar karbonnya. Di sini kami cantumkan jenis-jenis kawat
las yang dipakai pada proses pengelasan carbon steel.
Untuk
proses pengelasan SMAW
E.
6010 E. 7010
E. 6013 E.
7028. Dan semua ini mengacu pemakaian elektroda yang tercantum pada WPS.
Untuk
proses pengelasan GTAW
ER.
70 S – 2
ER.
70 S – G
ER.
70 S – 6 dan mengacu ke WPS yang dipakai.
Untuk
proses pengelasan FCAW
E. 71 T –
1 (Ok outrod dual shield ultra 7100)
E. 71 T –
8 (Core shield 8)
Untuk
proses pengelasan GMAW
E. 70 S –
2 E. 70 S – 6
Untuk
proses pengelasan SAW
a. Ok out rod 12.32 wire rod (ESAB)
Flux
10.62 (ESAB)
(F7 A8 EH 12K)
b. Ok out rod 12.22 (wire rod (ESAB)
Flux 10.71 (ESAB)
(F7 A4 EM 12
K)
Untuk
elektroda SMAW
Seperti
: E. 7016 , E. 7026 – 1 , E. 7028 - G
E.
7028 , E. 7028 – 1 sebelum dipergunakan untuk
mengelas terlebih dahulu dipanaskan sesuai dengan petunjuk sebagai berikut :
Jika
container / pack dibuka hanya untuk digunakan periode 8 jam apabila ada sisa,
harus disimpan di oven.
Jika
elektroda, container dibuka, elektroda basic harus disimpan pada oven temperature
120o C – 150o C selama 8 jam, untuk weld steel elektroda.
Ruang
penyimpanan elektroda basic harus dikontrol dengan humadity < 50 %.
Sewaktu pelaksanaan pengelasan, elektroda las harus
selalu berada dalam quiver (s) dan dalam keadaan panas, kabel quiver selalu
terpasang pada power elektrik tension.
Hal yang penting dalam pemilihan elektroda las pada
pengelasan SMAW & GTAW untuk baja carbon adalah : - Kekuatan logam dasar
- Komposisi kimia logam dasar
- Posisi pengelasan
- Sumber tenaga
- Bentuk sambungan
- Tebal dan bentuk logam dasar
- Kondisi atau spesifikasi
pemakaian
- Efisiensi produksi
PEMILIHAN
MATERIAL & FIT-UP
Pemilihan
material untuk difit-up harus benar-benar material yang baik dan bagus dan
disyaratkan oleh WPS, seperti material spec. , material class dan P. number
serta heat numbernya material tersebut. Setelah benar-benar material layak
untuk difit-up, terlebih dahulu perisapkan kampul las yang benar dan baik yang
disyaratkan juga oleh WPS, persiapan kampul las yang salah dapat mengakibatkan
cacat-cacat las. Untuk menghasilkan sambungan las yang baik persiapan kampul
harus baik yang dibuat menurut spesifikasi yang telah ditentukan. Persiapan
kampul las yang baik dan benar adalah :
1.
Root
opening (gap antara logam yang akan dilas)
2.
Root
face
3.
Groove
face (permukaan kampul las)
4.
Groove
angle (sudut kampul dari logam yang akan di las)
5.
Tack
weld yang kuat serta antara root gap diberi bridge untuk dilas.
6.
Dibersihkan,
bebas dari kotoran-kotoran, debu serta benda-benda yang lain pada joint yang
akan dilas.
7.
Apabila
diisyaratkan perlu pemanasan awal, harus dilakukan sesuai dengan aturan di
dalam WPS.
FIT-UP
a.
Fit-up
(penyetelan) adalah kegiatan dimana fitter (pipe fitter) menyiapkan / merangkai
dan menyambung bagian-bagian yang akan mengalami proses pengerjaan selanjutnya,
yaitu proses pengelasan.
b.
Hal-hal
yang perlu diperhatikan pada saat penyetelan / Fit-up adalah :
·
Persyaratan
tentang ketidak lurusan (miss aligment) dari sambungan las (butt joint groove
weld) untuk pipa dan tube.
·
Jarak
antara sambungan
·
Tebal/besarnya
root face, sudut alur las/bevel (groove angle)
·
Identifikasi
material
·
Kebersihan
permukaan sambungan
·
Tack
weld / las ikat
·
WPS
·
Cara
pengikatan (bridging)
·
Penguat
(temporary holding bor)
·
Pengalaman.
c.
Kualitas
fit-up dan tack welding akan memberikan bantuan kontribusi yang sangat besar,
terhadap hasil pekerjaan selanjutnya yaitu pengelasan.
Jika
fit-upnya baik akan baik dan sebaliknya jika jelek maka hasil akhir pengelasan
juga tidak baik.
PEMBERSIHAN LAS (WELDING CLEANING)
1.
Sebelum
pengelasan
2.
Selama
pengelasan
3.
Sesudah
pengelasan
I.
Pembersihan
Sebelum Pengelasan
Pembersihan
sebelum pengelasan adalah bertujuan untuk menghilangkan semua kotoran yang ada
pada daerah sambungan yang akan dilas. (± 1 “/25.9 mm) dan tepi sambungan (luar / dalam atau
atas / bawah atau kanan / kiri)
Pembersihan
ini dilakukan untuk semua sambungan las yaitu “ groove weld, fillet weld baik
pressure parts (bagian-bagian bertekanan) dan non pressure parts (tidak
bertekanan) tanpa perkecualian.
Kotoran-kotoran
tersebut dapat berupa : karat, cat, oli, debu, air dll.
Cara
pembersihannya adlah dengan menggunakan sikat kawat (baja karbon atau stainless
steel), gerinda atau cairan pembersih (aceton) atau dengan pemanasan
menggunakan heating torch, jika perlu (agar terjadi penguapan). Sebab
kotoran-kotoran tersebut di atas dibersihkan untuk mencegah terjadinya
kerusakan-kerusakan las selama pengelasan berlangsung, dan jika tidak
dibersihkan, maka hasil pengelasan pada logam las akan terjadi diskontinyuitas
(discontinuity) yang berupa gelembung-gelembung udara kecil yang tertinggal di
dalamnya yang disebut poros (porosity).
Kotoran-kotoran
tersebut juga mengandung unsur-unsur yang dapat menghasilkan gas seperti H2
dan O2 yang mana pada saat proses pengelasan gas-gas tersebut
dapat bereaksi atau terlarut di dalam logam las.
Hal
lain yang sangat berbahaya adalah H2 yang terlarut dalam logam las yang dapat
menyebabkan terjadinya retak las / crack (under bead crack).
Retak
las tersebut baru dapat dideteksi setelah selang waktu 48 jam (delayed
cracking).
Yang
perlu diperhatikan sebelum pelaksanaan pengelasan
1.
Periksa
kebersihan sambungan dari kotoran seperti karat, debu, minyak, cat, oli, dll
harus dibersihkan jika ada.
2.
Periksa
penyetelan (fit-up) sambungan (kelurusan/miss aligment, sudut alur las/groove
angle, root opening dan root face), apakah sesuai gambar standard.
3.
Periksa
las ikat/tack weld apakah ada retak las/crack, hilangkan/gerinda jika ada.
4.
Periksa
apakah disyaratkan pemanasan awal/preheat, lakukan sesuai temperature yang
diminta WPS. Gunakan kapur pengukur panas (tempil stick), thermomelt) untuk
mengetahui apakah panasnya sudah tercapai.
5.
Periksa/lihat
ukuran las (leg size ketinggian las) yang diminta pada gambar.
6.
Siapkan
SWMR untuk pengambilan kawat las.
7.
Gunakan
portable oven/quiver (pemanas electroda las), jika diperlukan.
II.
Pembersihan
selama pengelasan
Pembersihan
pengelasan dilaksanakan juga pada saat pengelasan, yaitu jika melakukan pengelasan
berlapis (multi layer) pada pelat tebal. Sebelum melakukan pengelasan
berikutnya, maka semua terak las harus dibersihkan dahulu dengan menggunakan
alat, berupa sikat kawat/wire brush, palu tetek/chipping hammer atau dengan
menggunakan gerinda/lap brush dan setiap welder harus mempunyai peralatan ini.
Dan
jika pembersihan ini tidak dilakukan, maka akan dapat menyebabkan
diskontinyuitas yang berupa inklusi terak / slag inclusion, yaitu tertinggalnya
terak las di dalam logam las yang tidak sempat keluar ke permukaan logam las.
Yang
perlu diperhatikan selama (sedang) peleksanaan pengelasan.
1.
Gunakan
kawat las seusai spesfifikasi yang disyaratkan pada WPS.
2.
Gunakan
parameter las (ampere dll.) sesuai dengan range amper pada WPS.
3.
Nyalakan
busur las pada tempat / alur yang akan dilalui oleh busur las, sehingga tidak
meninggalkan arc strike.
4.
Jika
pengelasan berlapis/multiplayer bersihkan terak las/slag dengan sikat baja
(untuk bahan carbon steel) atau sikat stainless steel (untuk stainless steel,
duplex & CuNi) sebelum melakukan pengelasan selanjutnya.
5.
Periksa
inter pass temperature yang diminta WPS.
6.
Pastikan
open pemanas kawat las/quiver dalam keadaan “ON”.
7.
Kumpulkan
puntung kawat las/end stub pas satu tempat.
III. Pembersihan setelah pengelasan
Pada
saat selesai pengelasan, maka welder/juru las wajib untuk membersihkan hasil
pengelasannya, yaitu membersihkan terak las/atau percikan las (weld spatter)
dll.
Dan
seorang welder/juru las yang qualified, sebelum hasil pengelasannya
diperiksa/dickeck oleh QC inspector, terlebih dahulu welder yang bersangkutan
memeriksa sendiri hasil penegelasannya, apakah sudah benar-benar layak dan baik
sesuai dengan criteria visual.
Periksalah
dahulu hasil las setelah/selesai pengelasan
1. Bersihkan terak las/slag dengan
sikat baja atau stainless steel sesuai dengan logam las.
2. Periksa adanya diskontinuitas
atau cacat las (porosity, under cut dll.), cocokkan/bandingkan dengan
persyaratan yang diminta, jika ada perbaiki.
3. Periksa apakah ukuran las sesuai
dengan permintaan (leg size, ketinggian las).
4. Bersihkan spatter dengan sikat
(cap brush) atau gerinda.
5. Bersihkan lokasi tempat
pelaksanaan pengelasan.
WELDING SEQUENCE (URUTAN PENGELASAN)
Menentukan
urutan pengelasan yang benar, teratur dan rapi dapat menghasilkan pengelasan
yang baik dan hasilnya akan baik pula. Urutan penegelasan yang simetri dapat
mengurangi perubahan bentuk. Perubahan memanjang dan perubahan pulir dapat
dikurangi dengan menggunakan urutan pengelasan meloncat.
1.0. Tujuan
Proses welding pada carbon steel
terutama piping dapat dilakukan dengan benar dan menghasilkan nutu yang baik
dengan mengacu ke standard dan spesifikasi pihak client.
2.0. Rujukan
-
TOTAL
spesification for process piping : SP-TCS-611 Rev. 6
-
ASME
B.31.3
-
ANSI
B31.3
3.0. Tindakan
3.1. Welder
harus mempersiapkan alat-alat kerja yang diperlukan :
·
Welding
rectifier c/w cable welding dan ground (cable massa c/w clamp)
·
Holder
(stang las welding for GTAW & c/w tungsten)
·
Welding
rods (electroda) untuk carbon steel, sesuai dengan proses las. : -
Untuk proses las SMAW
- Untuk proses las GTAW
·
Quiver
untuk proses las SMAW
·
Grinding
machine 4” diameter c/w disc. : - Cap brush
- Hand brush
·
Cipping
hammer
·
Welding
helmet (kap las) c/w classes
·
Regulator
argon
·
Gas
argon untuk carbon steel (W.G. 99.96 %)
·
Welding
gloves
·
Dll
yang diperlukan.
4.0. Foreman welder harus melakukan
pengecekan/melihat (mempersiapkan) WPS yang akan digunakan dan memberikan
arahan kepada welder yang ditunjuk mengenai pelaksanan pengelasan tersebut.
·
Type
electrode/welding rods yang digunakan
·
Diameter
electrode/welding rods yang digunakan
·
Type
joint yang digunakan
·
Proses
welding yang akan dikerjakan
·
Pemakaian
pre-heating atau tidak jika diperlukan
·
Pemakaian
pre-heating atau tidak ,jika diperlukan diberi tahu berapa oC yang
ditentukan (WPS).
·
Voltase
dan amper rectifier yang harus disetting.
·
Weaving
maksimum harus 2 ½ kali diameter electrode yang digunakan.
4.1.
Lakukan
proses pengelasan dengan step-step sbb. :
·
Persiapkan
dan setting rectifier sesuai dengan setting amper dan voltage yang tertera di WPS.
·
Lakukan
percobaan pengapian pada material yang tidak dipakai.
·
Bersihkan
sambungan/joint hasil fit-up dari korosi, debu dan kotoran-kotoran lain.
·
Siapkan
wind cover (dari terpaulin atau lainnya).
·
Lakukan
drying pada sambungan GTAW atau pipa < 20” diameter harus mengikuti sequence
welding seperti berikut.
|
Welder
pada tahapan ini, harus menjamin tidak terjadi incomplete penetration,
incomplete fusion, slag dan lain sebagainya.
·
Pengelasan
rods minimal 2 layer.
4.2.
Lakukan
filler weld hingga ketebalan rata dengan ketebalan pipa.
·
Untuk
pipe > 3” diameter dan ketebalan > 3/8” filler weld harus menggunakan
SMAW (lihat/cocokan pada WPS).
·
Untuk
pipe < 3” diameter, filler weld harus menggunakan GTAW.
·
Untuk
filler weld dengan menggunakan SMAW, maka pada setiap pass weld (penggantian
pass weld), maka harus dibersihkan dengan menggunakan grinding mechine dan
brush.
·
Welder
harus menjamin bahwa masing-masing pass weld telah dibersihkan sampai bersih,
sehingga tidak timbul slag inclusion defect pada saat jointed dilakukan NDT.
·
Welder
harus menjamin bahwa interpass temperature weld masih di bawah maksimum
interpass temperature yang diijinkan di dalam WPS dengan melakukan checking
menggunakan temperature stick.
·
Start
welding harus dilakukan di tempat agak jauh (± 25 mm) dari tempat stop weld
sehingga tidak terjadi porosity.
·
Welder
harus menjamin bahwa tidak terjadi porosity akibat wind (angin) dan elektrode.
·
Sequence
welding harus mengikuti item 4.1.
4.3. Lakukan capping welds dengan step-step
sbb. :
·
Bersihkan
terlebih dahulu permukaan filler weld dengan menggunakan grinding disc machine
dan hand brush.
·
Pastikan
kembali bahwa permukaan tersebut bersih.
·
Check
interpass temperature dengan menggunakan temperature stick, dan tidak boleh
lebih kecil dari pre-heating temperature dan maksimum interpass temperature
yang diijinkan.
- Jika lebih rendah dari
pre-heating temperature, maka harus dilakukan treatment dengan melakukan
heating kembali.
- Jika interpass temperature lebih
tinggi dari yang diijinkan, maka harus didiamkan lebih dahulu sehingga
temperature turun dan mencapai range yang diijinkan.
·
Lakukan
capping dengan welding line/jumlah jalur weld capping sesuai dengan yang
tertera di WPS.
Welder
harus menjamin tidak terjadi under cut pada tahapan ini.
4.4. Untuk peneglasan weldolet dan sebagainya,
maka sequence harus mengacu
ke
view plan.
4.5.
Foreman
harus melakukan pengawasan pada tahapan-tahapan root weld, filler weld dan
capping weld sehingga tidak terjadi defect weld.
4.6.
Foreman
dan welder harus menjamin bahwa hasil welding sudah sesuai dengan aturan WPS,
dan secara visual dapat diterima oleh quality inspector dengan memastikan
hal-hal sebagai berikut :
Ø
Root
weld : Tidak terjadi lack of fusion, incomplete
penetration
dan concove (low weld).
Ø
Filler
weld : Masing-masing pass weld, diawasi sehingga
tidak terjadi
slag dan porosity.
Ø
Capping
weld : Tidak terjadi under cut,
porosity, slag, spatter dan low
weldment (minimal 3 mm ketebalan cap
weldment).
4.7.
Foreman
harus mengecek apakah stamp number welder sudah ditulis di sebelah
sambungan/joint welded, dan kalau belum Foreman wajib menulis stamp number
welder tersebut.
4.8.
Foreman
harus membuat daily welding report dan ditanda tangani oleh Supervisor.
4.9.
Foreman
harus ikut menjamin bahwa hasil quality welding yang diproduksi oleh welder di
bawah kontrolnya baik.
oo
OO oo
Pintar Dan Bijak: Materi : Training Welder >>>>> Download Now
ReplyDelete>>>>> Download Full
Pintar Dan Bijak: Materi : Training Welder >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Pintar Dan Bijak: Materi : Training Welder >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK